Sebagian palaentolog yakin bahwa semua dinosaurus yang bukan dari jenis burung lenyap sekitar 66 juta tahun lalu—setelah puing-puing meteorit menghalangi matahari yang mengakibatkan kondisi iklim semakin ekstrim dan membunuh vegetasi di seluruh dunia.
Namun pengujian baru pada sebuah tulang fosil dinosaurus pemakan tanaman yang ditemukan di Meksiko menemukan bahwa fosil tersebut berusia 64,8 juta tahun—itu berarti bahwa dinosaurus itu hidup sekitar 700.000 tahun setelah diperkirakan punah.
Sebuah tim di Universitas Alberta, Kanada, dengan menggunakan metode baru ‘direct-dating’ atau yang dikenal pula dengan nama U-Pb (uraninum-lead) untuk mengenali secara lebih akurat usia tulang paha dinosaurus tersebut.
Sinar laser menghilangkan partikel paling kecil dari fosil itu, kemudian menjalani penandaan radioaktif—yang memungkinkan usia tulang fosil dapat ditentukan dan bahkan dapat mengetahui dengan persis apa jenis makanan dinosaurus itu.
Tulang tersebut memiliki kandungan uranium sangat rendah, namun selama fosilisasi (biasanya kurang dari 1.000 tahun setelah kematian), hal ini akan selalu meningkat.
Atom-atom uranium itu meluruhkan tulang secara spontan dari waktu ke waktu dan sekali fosilisasi selesai, uranium-lead mulai berdetak.
Dengan mengukur peluruhan radioaktif, hal itu memungkinkan untuk menetapkan secara akurat usia dari hadrosaurus, dinosaurus pemakan tanaman.
Kini, para paleontolog menandai fosil dinosaurus dengan menggunakan tekhnik yang disebut ‘kronologi kekerabatan’ yang berarti menetapkan usia sedimen lapisan di atas dan di bawah bebatuan di mana fosil tersebut ditemukan.
Namun kelemahan potensial pendekatan ini adalah bahwa selama jutaan tahun daya geologi dan lingkungan dapat mengakibatkan erosi dari bantalan lapisan fosil karena terus bergerak dari posisi semula di dalam lapisan-lapisan bebatuan.
Dipimpin oleh Larry Heaman dari Departemen Ilmu Bumi dan Atmosfir, tim ini mengatakan akan ada beberapa alasan mengapa hadrosaurus New Meksiko selamat dari kepunahan masal pada jaman Kapur.
Seperti dilansir Telegraph, Dr. Heaman mengatakan mungkin saja di beberapa wilayah vegetasi tersebut tidak mengalami kepunahan dan sejumlah spesies hadrosaurus selamat.
Para peneliti menambahkan, potensi kelangsungan hidup telur dinosaurus saat kondisi iklim ekstrim juga perlu dieksplorasi.
Mereka menyakini, jika tekhnik uranium-lead baru mereka menopang lebih banyak paradigma contoh fosil, maka kepunahan dinosaurus-dinosaurus tersebut akan direvisi kembali.
No comments:
Post a Comment