Friday, November 30, 2012

Abkhazia, Negara Negara Setengah mati

 Abkhazia, adalah sebuah negara republik yang secara de facto merdeka, seluas 8.600 km², terletak di Kaukasus. Georgia mengklaim Abkhazia sebagai wilayah kedaulatannya. Kedaulatan republik ini tidak diakui secara internasional, kecuali Rusia yang mengakuinya pada 26 Agustus 2008 bersamaan dengan pengakuan kedaulatan Ossetia Selatan. Abkhazia terletak di pantai timur Laut Hitam, berbatasan dengan Federasi Rusia di utara. Dengan Georgia, perbatasannya pada daerah Samegrelo-Zemo Svaneti di sebelah timur.

Pemerintah Georgia dan sebagian besar negara dunia menganggap Abkhazia de jure bagian dari wilayah Georgia. Dalam pembagian resmi Georgia, Abkhazia adalah sebuah republik otonom, dimana pemerintah duduk dalam pengasingan di Tbilisi. Pada tanggal 28 Agustus 2008, parlemen Georgia menyetujui sebuah resolusi yang menyatakan Abkhazia adalah wilayah dudukan Russia.

Status Abkhazia adalah isu sentral konflik Georgia-Abkhazia.Ketika Uni Soviet mulai hancur pada 1980an, ketegangan etnis tumbuh antara Abkhaz dan Georgia ke arah kemerdekaan Georgia. Hal ini menyebabkan perang di Abkhazia pada tahun 1992-1993 yang mengakibatkan kekalahan militer Georgia, kemerdekaan de facto Abkhazia dan pengusiran massal dan pembersihan etnis Georgia dari Abkhazia.


Profile Negara
Ibu kota : Sukhumi
Bahasa Resmi : Abkhaz, Russia
Bahasa tidak resmi : Homshetsi , Mingrelian , Georgia
Bentuk pemerintahan : Republik kesatuan
Presiden : Sergei Bagapsh
Wakil Presiden : Alexander Ankvab
Perdana menteri : Sergei Shamba
Luas wilayah : 8.432 km 2
Populasi sensus 2003 : 216.000 jiwa
Kepadatan : 29/km 2
Mata uang : Apsar Abkhazia, Rubel Russia
Wilayah waktu : MSK ( UTC +3)
Menyetir di : kanan
Kode telepon : +7 -840,940; +995-44



Melihat pemandangan di luar dari hotel, yaaaaaaa..... inilah pemandangannya

Selamat datang di hotel, inilah halaman gedungnya

Salah satu pemandangan sebuah jalan di kota Ochamchira







Sebuah perlintasan rel kereta yang dibiarkan begitu saja.
Karena keretapun tak ada yang lewat


Hidangan nasional, bubur jagung

Banyak sekali rumah yang rusak



Jalan ini dulunya sangat aktif


Kepadatan penduduk sepertinya menjadi sesuatu yang diinginkan,
hahahah, lebih dari setengahnya dari jumlah rumah yang ada adalah kosong tak berpenghuni

Saat masa Soviet, rumah ini adalah rumah prajurit

Jadi, tinggallah mereka. Setengahnya hancur
dan setengah lainnya terdapat kaca double panel


Sampah dimana-mana, tapi tak ada satupun yang berpikir untuk mengeruknya


sebuah jalan menuju stasiun yang dulunya ramai


Dulunya, di sini penuh dengan taksi





Faktanya, orang-orang di sini banyak yang ramah


Pemandangan utama kota

Bar yang nyaman

Jalur rel kereta yang ditinggalkan tak jauh dari perbatasan Georgia


Sebagian kecil dari Sukhumi.....Sebuah stasiun yang terkenal kini terbengkalai









Bekas gedung administrasi melarbelakangi foto. Sebuah negara yang menyedihkan




Monumen Lenin telah dipindahkan, tetapi pondasinya tetap dipertahankan





sumber ; tahukah.com

No comments:

Post a Comment